Surakarta – Jumat (01/06) HMPS KPI UIN Raden Mas Said Surakarta melenggarakan Seminar Nasional dengan tema “From Passion To Profession” yang bertempat di gedung Graha UIN Raden Mas Said Surakarta. Seminar Nasional ini merupakan salah satu rangkaian acara KPI’s Day #7 2022 yang merupakan peringatan hari jadi prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Acara ini turut dihadiri oleh Koordinator Program Studi KPI, Abraham Zakky Zulhazmi, M.A.Hum., Sekretaris Jurusan Dakwah dan Komunikasi, Dr. H. Lukman Harahap, M.Pd. serta 170 peserta yang terdiri dari mahasiswa KPI, delegasi ormawa, demisioner pengurus, dan mahasiswa umum.

Pada sambutannya, Koordinator Program Studi KPI, Abraham Zakky Zulhazmi, M.A.Hum, mengatakan “Semoga semua peserta bisa mendapatkan banyak ilmu pada seminar nasional ini. Temanya bagus, karena membahas passion, menggeluti sesuatu yang kalian sukai dan menghidupi nyala api dalam diri adalah hal yang menantang. Semoga setelah acara ini peserta akan menemukan passion dan mampu mengejar passionnya.”

Hal tersebut selaras dengan sambutan oleh Sekretaris Jurusan Dakwah dan Komunikasi, Dr. Lukman Harahap, “Dengan adanya seminar nasional ini diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi, ajang belajar bagi para peserta, dan agar para peserta siap dan mampu menghadapi tantangan global saat ini,” tuturnya.

Seminar nasional ini menghadirkan dua pembicara yaitu Topik Sudirman, yang merupakan musisi, content creator, dan influencer. Selain itu, ada pula Ahmad Khadafi yang merupakan ex Redaktur Mojok.co sekaligus dosen program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Moderator pada seminar ini adalah Taufiq Hidayat yang merupakan direktur Dista FM 2021 sekaligus announcer.

Pada seminar nasional ini dibagi dalam dua sesi diskusi. Materi pertama disampaikan oleh Ahmad Khadafi yang membahas personal branding. Singkatnya, jika ingin sukses personal branding di media digital, maka harus punya konten berkala dan homebase media yang menjadi etalase.

Sesi kedua disampaikan oleh Topik Sudirman, menurutnya, passion itu mengawali kita untuk membuat konten. Jika kita tidak tahu passion kita, kita akan kesusahan dalam membuat konten. Untuk menjadi konten kreator, kita harus tau apa yg kita sukai dan konten yg diminati masyarakat. Konten juga harus bisa membuat kreator bahagia agar tidak ada tekanan saat membuatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *