Lampung cerah pagi itu. Rombongan FUD UIN Raden Mas Said Surakarta bertolak dari Hotel Golden Tulip Lampung menuju IAIN Metro. Agenda hari itu adalah visiting lecturer. 12 dosen FUD akan paparkan hasil risetnya di hadapan mahasiswa IAIN Metro.

Abraham Zakky Zulhazmi, dosen prodi KPI FUD UIN Raden Mas Said Surakarta, menyampaikan hasil risetnya tentang dakwah digital (23/6). Mahasiswa dan dosen KPI IAIN Metro hadir sebagai audience.

“Tantangan dakwah digital hari ini adalah pergeseran otoritas keagamaan. Dulu orang bertanya soal agama ke kiai atau ustaz yang jelas sanad ilmunya, hari ini sebagian besar orang tanya urusan agama ke Google,” ujar Zakky.

Zakky selanjutnya menjelaskan fenomena matinya kepakaran. Ia mencontohkan sejumlah ustaz yang sangat populer di medsos tapi tidak memiliki ilmu memadai. Zakky mengamini koleganya di prodi KPI yang menyebut: di medsos, bukan tentang siapa yang valid, tapi siapa yang relevan. Itulah kenapa banyak orang yang mendadak terkenal dan punya banyak pengikut meski dipertanyakan kepakarannya.

Salah seorang audiece, mahasiswa KPI IAIN Metro, bertanya kepada narasumber: bagaimana cara agar dakwah kita diterima semua kalangan. Zakky menjawab bahwa sebelum berdakwah kita harus memahami kondisi psikologis mad’u/jamaah. Kita harus paham betul karakter mereka. Lalu kita berdakwah sesuai dengan kondisi jamaah, agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *