Luthfiyah Oktari Jasmien, mahasiswa KPI angkatan 2019 menceritakan pengalamannya mengikuti pelatihan periksa fakta yang diadakan oleh Mafindo. Berikut penuturannya:

Semua bermula saat saya semester 3 dan harus berpikir bagaimana langkah selanjutnya untuk pemilihan konsentrasi di semester 4. Saat itu, saya hanya ada satu gambaran yaitu konsentrasi Public Relations. Hal itu dikarenakan saya lulusan SMK jurusan Administrasi Perkantoran yang paling tidak mengerti tentang Public Relations. Sedangkan untuk Jurnalistik dan Broadcasting sama sekali belum ada gambaran untuk terjun di kedua dunia tersebut. Meskipun, saat masuk di KPI saya pernah berniat terjun d di dunia Broadcasting karena melihat crew TV dan ingin belajar sesuatu yang baru.

Sampai pada suatu hari saya melihat story Whatsapp dosen saya (Abraham Zakky Zulhazmi) tentang “Pelatihan Periksa Hoax Pilkada” yang diadakan oleh Mafindo. Saya berpikir mungkin ini bisa menjadi wadah dan gambaran bagaimana seorang jurnalis bekerja. Saya lalu mendaftarkan diri untuk mengikuti pelatihan itu. Pelatihan dilakukan setiap 1 minggu sekali dan saya mengikuti sesi 6 yang diadakan lewat zoom. Banyak ilmu baru yang saya dapat dari pelatihan tersebut dan pada akhir pelatihan Mafindo mengumumkan ada program Mahasiswa Periksa Hoax Pilkada 2020. Saya tertarik dan mengikuti seleksinya. Seleksi tersebut berupa memeriksa soal yang sudah disiapkan oleh Mafindo selanjutnya saya harus memeriksa soal yang diberikan dengan menggunakan berbagai cara yang telah dijelaskan lalu membuat artikel dengan format yang ditentukan Mafindo. Hal tersebut merupakan pengalaman pertama saya. Memeriksa fakta tenyata gampang-gampang susah.

Selang beberapa hari setelah saya mengirimkan artikel ke Mafindo, saya kaget mendapatkan chat Whatsapp yang menyatakan saya lolos seleksi di program Mahasiswa Periksa Hoax Pilkada 2020. Setelah itu saya bersama kawan kawan yang lolos bertemu dalam Zoom meeting untuk dijelaskan secara detail apa yang setelah ini kami lakukan. Dalam program ini saya menjadi Fact Checker Junior di Mafindo  selama 6 bulan dari Oktober 2020 sampai Maret 2021. Menjadi Fact Checker Junior bukan hanya memeriksa fakta dan membuat artikel periksa fakta namun juga diberi kesempatan menjadi narasumber atau host di live Instagram Mafindo, menjadi host pada pelatihan dan beberapa kegiatan yang diadakan oleh Mafindo. Sayapun sudah berkesempatan menjadi narasumber di Ini Malam Pemeriksa Fakta Cerita (IMPACT) dengan tema “Tantangan Memeriksa Fakta dengan Ponsel”.

Seorang Fact Checker biasanya bekerja atau melakukan fact cheking memakai laptop. Sayangnya, laptop saya dibeli saat saya SMP kelas 2 dan bisa dibilang mesin keluaran lama. Hal tersebut menyebabkan saat laptop dikoneksikan ke internet langsung lemot, ditambah memori yang harus dibagi dua karena laptop tersebut digunakan oleh saya dan kakak saya. Dengan keterbatasan tersebut akhirnya saya memutuskan untuk melakukan periksa fakta menggunakan HP.

Keterbatasan tersebut menjadi sebuah tantangan untuk saya. Mau tidak mau saya dituntut sabar karena layar yang kecil dan tab yang tidak bisa dibuka dalam satu layar. Karena saat memeriksa suatu informasi yang belum diketahui kebenarannya harus membandingkan informasi-informasi dari sumber yang terpercaya baik berupa artikel, gambar, atau video. Bisa dikatakan pembuat hoax sekarang mulai pintar memoles fakta menjadi hoax yang terlihat seperti fakta dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Untuk itu seorang pemeriksaan fakta harus lebih pintar dan jeli terhadap setiap informasi yang beredar.  Menggunakan beberapa fitur seperti google foto, yandex, google earth dan lainnya. Hasil periksa fakta berupa artikel saya kemudian diposting pada grup Facebook FAFHH, webiste turnbackhoax.id dan beberapa wadah yang dibuat Mafindo.

Hoax baru tantangan baru dari situlah saya mulai menyukai kegiatan ini. Rasa ketagihan adalah hal yang membuat saya semakin ingin mengetahui lebih lanjut tentang jurnalistik baik periksa fakta atau kegiatan baru yang lain. Paling tidak saya sudah berperan menyingkirkan hoax-hoax yang berkeliaran di media sosial kita. Pengalaman, teman dari kota sebarang dan pembelajaran saya peroleh dari sini. Kesabaran yang terus diasah dalam setiap memeriksa fakta. Menjadi suatu kebanggan tersendiri bisa bergabung dengan Mafindo dan menjadi Fact Checker. (Luthfiyah Oktari Jasmien)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *