Luthfiyah Oktari Jasmien, Mahasiswa KPI UIN Raden Mas Said Surakarta berhasil menjadi juara 2 dalam lomba Indonesia Periksa Fakta (IPF) 2 kategori perempuan yang diadakan oleh Mafindo. Mafindo merupakan organisasi yang konsen dalam memberantas hoaks, serta melakukan literasi digital dan sudah tersertifikasi International Fact-Checking Network (IFCN). Sampai dengan tahun ini, terhitung Mafindo telah menggelar 4 lomba periksa fakta yang diikuti oleh ratusan peserta pada setiap sesinya. Di tahun ini, Mafindo menyelenggarakan lomba IPF 2 yang diikuti oleh 140 pendaftar dengan kategori perempuan dan mahasiswa.

Luthfiyah mengikuti babak penyisihan sesi ke 6 pada Kamis 12 Agustus 2021, sekaligus menjadi babak terakhir penyisihan lomba IPF 2, yang pelaksanannya sendiri dilakukan secara daring. Peserta diberikan waktu sebanyak 120 menit untuk mengerjakan satu soal yang telah disiapkan oleh panitia.

“Soal yang diberikan pada lomba IPF 2 di sesi babak penyisihan ini lumayan gampang-gampang susah, harus teliti mulai dari gambar, keterangan, judul, sampai nama orang di cek apakah sesuai fakta atau tidak,” ungkap mahasiswa konsentrasi Jurnalistik tersebut.

Sabtu, 14 Agustus 2021 melalui platform media sosial, Mafindo resmi mengumumkan nama-nama peserta yang lolos pada babak final. Di antara nama-nama tersebut, terlihat nama Lutfiyah yang akan turut serta mengikuti babak final IPF 2 yang akan diselenggarakan bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke 76 (Selasa, 17 Agustus 2021).

Pada sesi final, Luthfiyah menuturkan terkait kesulitannya dalam mengerjakan soal. Ia menjelaskan bahwa soal yang diberikan pada sesi final jauh lebih sulit dibandingkan dengan babak penyisihan.

Namun hal tersebut tidak membuatnya menyerah, dan terus melakukan pencarian fakta sampai dengan waktu yang diberikan selesai.

“Banyak yang harus dicek. Ada judul, foto beserta keterangannya, narasi, nama tokoh, alamat dan video yang disertakan dalam soal. Waktu saya cek video ternyata gabungan dari beberapa video dan itu harus saya cari satu persatu yang tentunya memakan waktu yang lama jadi sedikit panik mengingat waktu tinggal 1 jam. Untungnya di menit ke 30 akhir sudah bisa membuat artikel untuk dikirim hingga akhirnya menit ke 15/10 file sudah diterima panitia,” ujar Luthfiyah.

Jelang sesi pengumuman, peserta lomba turut serta menyimak diskusi bertema “Indonesia Merdeka dari Hoaks” yang melibatkan tokoh-tokoh masyarakat.

Pada akhir acara atau tepatnya sesi pengumuman pemenang lomba, tak terduga nama Luthfiyah Oktari Jasmien disebutkan oleh salah satu dewan juri. Luthfiyah mengungkapkan bahwa kemenangan yang ia peroleh tidak luput dari perjuangannya dan rekan-rekan yang turut membantu meminjamkan perlengkapan pendukung seperti laptop.

“Perjuangan pagi-pagi ke rumah teman cuma mau pinjam laptop karena laptop di rumah agak rewel, faktor usia, udah dari kelas 2 SMP mungkin ya. HP buat Zoom laptop buat ngerjain, agak ribet ya tapi semua terbayarkan dengan dapat juara 2. Jadi ya bisa dibilang keberhasilan di lomba ada peran teman-teman baik yang minjemin laptop sama ngasih semangat,” tutur Luthfiyah.

Harapan Luthfiyah untuk kedepannya yaitu ada mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta yang bisa juara 1 dalam IPF tahun selanjutnya. Ia berpesan kepada teman-teman mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta untuk peduli akan kebenaran di setiap informasi dan memeriksa setiap informasi yang didapat. Terus lawan hoaks dan ujaran kebencian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *