JawaPos.com–Puluhan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta mengadakan kunjungan studi ke redaksi JawaPos.com, pada Selasa (16/5). Mahasiswa dari Fakultas Ushuluddin dan Dakwah didampingi Koordinator Prodi KPI UIN Raden Mas Said Surakarta Joni Rusdiana dan salah seorang dosen KPI Muhammad Iqbal.

Joni Rusdiana menjelaskan, kunjungan itu dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Jurusan Dakwah dan Komunikasi Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta.

”Kunjungan ini bermaksud mengenalkan kepada para mahasiswa kami dengan dunia jurnalistik. Juga menimba pengalaman praktik dari teman-teman Jawa Pos yang sudah berkecimpung di bidang media massa,” terang Joni Rusdiana.

Rombongan dari Kota Solo itu diterima redaktur senior JawaPos.com Edy Pramana didampingi Latu Ratri Mubyarsah. Setelah perkenalan singkat Edy Pramana kemudian menjelaskan tentang media JawaPos.com.

JawaPos.com lahir sebagai unit usaha Jawa Pos yang bergerak di bidang media. Perkembangan teknologi menjadi salah satu alasan dibentuknya JawaPos.com,” ujar Edy.

Setelah menjelaskan terkait perkembangan media, teknologi, dan sumber daya manusia, kemudian dilanjutkan dengan sharing dan tanya jawab. Kesempatan tersebut dimanfaatkan para mahasiswa untuk lebih mendalami tentang media dan jurnalistik.

”Selain kecepatan menyajikan berita, kami juga tetap mengutamakan akurasi. Reporter di lapangan menggambarkan peristiwa yang terjadi dengan seakurat mungkin. Berdasar hasil wawancara narasumber terkait dan konfirmasi, untuk menghasilkan karya jurnalistik yang sesuai dengan kaidah dan aturan kode etik jurnalistik,” ujar Edy menjawab pertanyaan salah seorang mahasiswa.

Salah seorang mahasiswa kemudian menanyakan terkait berita-berita viral dari media sosial. ”Sekarang media sosial juga ada yang membuat berita-berita pendek dan viral. Sekarang sepertinya anak-anak muda lebih suka yang seperti itu. Bagaimana dengan JawaPos.com,” tanya Nabila, salah seorang mahasiswa.

Edy menyatakan, JawaPos.com memperbolehkan reporter atau wartawannya untuk membuat berita berdasar kejadian-kejadian viral atas seizin pemilik akun. Namun, akan lebih diperkaya dengan data dan konfirmasi atau klarifikasi dari pihak-pihak terkait.

”Misalnya para ahli atau narasumber lain. Kami juga selalu cover both side dalam memberitakan peristiwa. Soal panjang atau pendek berita, sepanjang sudah memenuhi kaidah jurnalistik, itu tak menjadi masalah,” terang Edy.

Sementara itu, menjawab pertanyaan Atika terkait perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) yang kemungkinan menggantikan peran atau pekerjaan wartawan, menurut Edy, hal itu memang dimungkinkan. Namun karya jurnalistik dari wartawan memiliki keunggulan atau kelebihan yakni rasa atau empati. Itu yang tidak dimiliki oleh mesin AI.

”Seperti karya seni seperti lukisan atau batik. Memang bisa diproduksi pabrik. Tetapi yang mahal tetap saja batik tulis hasil karya tangan manusia. Itulah keunggulan karya jurnalistik karya manusia,” ujar Latu Ratri Mubyarsah.

Setelah tanya jawab para mahasiswa kemudian melihat-lihat ruang redaksi, foto bersama, dan berkesempatan melihat ruang produksi studio mini Jawa Pos TV.

Editor: Latu Ratri Mubyarsah

sumber: https://www.jawapos.com/nasional/01644407/kkl-mahasiswa-uin-raden-mas-said-surakarta-ke-redaksi-jawa-pos-ingin-tahu-soal-perkembangan-media-massa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *