Empat orang mahasiswa KPI FUD UIN Raden Mas Said Surakarta magang di Mataya Arts and Heritage selama dua bulan (2 Agustus – 2 Oktober 2022). Mahasiswa yang magang di Mataya Arts and Heritage adalah: A. Manda Amalia (broadcasting), M. Fauzaan Nurafi, Azizah Nur Istiqomah, dan Ria Putri Utami (public relations).

Mataya Arts and Heritage adalah salah satu event organizer di Solo yang bergerak di bidang event festival, di antaranya yaitu Festival Payung Indonesia dan Solo Art Market. Selama magang di Mayata, mahasiswa KPI ditempatkan di bidang yang sesuai dengan konsentrasi kuliah.

“Selama magang saya mendapat banyak sekali pengalaman, selama dua bulan saya mengelola media social instagram Festival Payung Indonesia dan Solo Art Market, di sini saya belajar mengelola, menganalisis insight, serta membuat konten selama pra event sampai pasca event,” tutur Amanda.

Amanda mengaku ia belajar banyak hal yang sebelumnya belum pernah ia pelajari ataupun dapatkan di dunia perkuliahan, “satu hal yang penting adalah saya menjadi paham cara analisis dan membaca insight instagram. Selama magang kami semua dibimbing oleh coordinator yang senantiasa mengarahkan, serta saat event saya diarahkan oleh coordinator divisi yang mengajarkan dan mengarahkan dalam hal membuat konten” ujar Amanda.

“Satu hal yang membuat saya senang, selama saya mengelola instagram jumlah followers naik pesat, yaitu instagran Fespin yang awalnya 7880 followers menjadi 10,4 ribu followers”, pungkas Amanda.

Ria Putri mahasiswa konsentrasi Public Relations juga memiliki pengalaman serupa dengan Amanda, ia mampu menerapkan ilmu public relations nya saat magang terutama saat mengikuti sebuah event. “Saat menjadi salah satu Panitia Festival Payung Indonesia saya berada di divisi Kesekretariatan yang mencakup beberapa sub-divisi. Disini saya mempelajari bagaimana me-manage waktu serta pekerjaan, lalu juga berkomunikasi yang baik dalam melayani pengunjung, bahkan tidak jarang kami menjawab pertanyaan-pertanyaan pengunjung mengenai acara. Dengan pengalaman tersebut, saya bisa mengasah ilmu public speaking saya dan hospitality sebagai seorang front office dalam event,” tutur Ria.

Ria juga mengaku setelah magang di Mataya Arts and Heritage serta memiliki pengalaman dibidang event local dan internasional, ia mendapat relasi dan bisa bergabung dengan event-event yang ada di Solo. “Setelah magang di Mataya Arts and Heritage, saya juga banyak mendapat teman baru dan relasi yang lebih luas. Berkat pengalaman saya di Festival Payung Indonesia, saya juga dipercaya untuk bergabung dengan event-event yang ada di Solo, salah satunya yaitu Solo City Jazz 2022 kemarin,” imbuhnya.

Selama magang di Mataya, saya mendapatkan banyak pengalaman. Salah satunya berkomunikasi dengan baik antar sesama tim maupun tim lain. Karena saya di tempatkan di bagian kesekretariatan pada saat Festival Payung Indonesia, yang mengharuskan saya banyak berinteraksi kepada tim tim lainnya. Selain itu, magang di Mataya juga sangat mengasyikan, karena kami jadi tahu mengenai event-event kebudayaan di solo yang sebelumnya tidak kami ketahui.

Muhammad Fauzaan Nurafi mendapatkan banyak pengalaman yang baru tentang event yang ada di kota Solo tentunya. Bukan hanya itu ia mengaku juga bagaimana bisa menerima kesenian dalam bentuk apapun, yang pertama yang ia dapat yaitu di Solo Art Market (SAM) dimana banyak sekali pegiat seni yang berada di Solo Art Market mulai dari pelukis, tenun, dan masih banyak lagi. Pada saat Festival Payung Indonesia juga ia ditempatkan di divisi sosmed yang dimana divisi yang sangat mahir di bidangnya, juga menambah wawasan dalam mengatur sosial media. Ia juga mengatakan bahwa makin banyak wawasan dan menghargai tentang kebudayaan setealah magang di Matayan Arts and Heritage

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *