HMPS KPI FUD UIN Raden Mas Said Surakarta adakan diskusi buku Seni Merayu Tuhan karya Habib Husein Ja’far Al-Hadar. Diskusi buku diadakan di Aula FAB, 27 September 2022. Diskusi diikuti 400 mahasiswa dari pukul 13.00-16.00. Abd. Halim (dosen PAI UIN RM Said Surakarta) hadir sebagai pembahas buku tersebut, sedang Ahmad Khadafi (dosen KPI UIN RM Said Surakarta) didapuk sebagai moderator. Dekan FUD, Dr. Islah, memberi sambutan sekaligus membuka acara. Ia berpesan tentang pentingnya kemampuan menulis bagi mahasiswa.
Penulis buku Seni Merayu Tuhan, Habib Husein Ja’far Al-Hadar, adalah seorang pendakwah, penulis dan content creator. Ia adalah salah satu dari sedikit pendakwah yang diterima dan diidolakan anak-anak muda. Dakwahnya ringan tapi mengena. Ia juga kerap berkokaborasi dengan komika (stand up comedy) seperti Tretan Muslim dan Oza Rangkuti membahas hal-hal menarik kekinian. Dalam dakwah, menjadi relevan tidak mudah. Habib Husein berhasil menjadi relevan dan sekaligus menjadi teladan.
Buku Seni Merayu Tuhan, hingga Mei 2022, sudah cetak ulang empat kali. Kesuksesan buku Seni Merayu Tuhan mengikuti jejak buku Habib Husein sebelumnya, Tuhan Ada di Hatimu. Buku yang terbit Maret 2022 itu adalah kumpulan esai ringan dengan tema keagamaan. Cara bertutur Habib Husein di buku itu menarik karena menggunakan diksi-diksi yang dekatdengan anak muda. Misalnya, ia menggunakan istilah crazy rich syar’i, dakwah milenialis, move on dari dosa, kesalehan algoritmatik dll.
Dalam diskusi buku, Habib Husein menyampikan bahwa hampir semua tulisan di buku Seni Merayu Tuhan ditulis di atas pukul satu dini hari. Karena itu waktu terbaik untuknya menulis. Ia juga mengaku tak punya tips menulis. Menurutnya, tulisan yang bagus lahir dari hati yang tulus. Jika menulis dengan hati yang tulus, maka tulisan itu akan diterima oleh pembaca.
Kegiatan akademik
“Diskusi buku adalah kegiatan akademik. Tujuannya sebagai penunjang pembelajaran mahasiswa di kelas. Melalui diskusi buku mahasiswa belajar dapat langsung dari penulis cara mengolah tema, meyampaikan gagasan, dan juga branding. Ini menjadi keberkahan bagi prodi KPI dapat belajar langsung dari Habib Husein,” ujar Abraham Zakky Zulhazmi, koordinator prodi KPI.
Zakky menambahkan, diskusi buku dimaksudkan agar mahasiswa dapat belajar menulis yang baik, belajar melakukan dakwah bil qolam. Di era digital, kemampuan menulis wajib dimiliki. Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam, yang salah satu fokusnya adalah kajian dakwah, perlu mendapat bekal agar kelak dapat berdakwah dengan baik, santun dan diterima banyak kalangan. Inilah pentingnya tradisi diskusi buku dilestarikan.