Liberta Organizer yang diprakarsai dan didirikan oleh 19 mahasiswa dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Surakarta, turut andil dalam memotivasi masyarakat Indonesia untuk sadar terhadap permasalahan kesehatan mental di masa pandemi melalui pelaksanaan sebuah even yang bertajuk Webinar Psikologi. Webinar ini diselenggarakan dengan mengusun tema Get to Know Pandemic Fatigue: Kenali Kesehatan Mental di Masa Pandemi, Kamis (3/6), dimulai pukul 09.00-11.45 WIB.

Menurut Mahardhika Ramadhan selaku ketua pelaksana dari webinar, dalam sambutannya, pihaknya mengakui bahwa alasan kelompoknya memilih tema ini karena kata fatigue yang masih kurang dikenal oleh masyarakat. “Kami rasa tema ini juga relate dengan kondisi sekarang ya (pandemi), dan mungkin dari situlah akhirnya tercetus sebuah ide, dan akhirnya kami eksekusi tema itu, “ ucapnya.

Acara yang digelar melalui media Zoom ini menghadirkan pembicara Ernawati S.Psi., M.Si., yang juga merupakan dosen IAIN Surakarta, konselor keluarga, anak, dan remaja, serta pengurus Himpunan Psikologi Indonesia cabang Solo. Tercatat lebih dari 170 orang dari seluruh Indonesia yang turut bergabung dalam webinar ini, sehingga bisa dikatakan bahwa acara ini cukup sukses untuk sebuah acara yang pertama kali diselenggarakan oleh EO yang juga pertama kali dibentuk. Alasan kenapa banyak peserta yang memutuskan mengikuti webinar ini ada bermacam-macam, mulai dari rasa penasaran, ingin menambah ilmu, mengisi waktu luang, menambah relasi, ataupun hanya sekedar untuk mendapatkan e-sertifikatnya saja.

Liberta Organizer turut menghadirkan Aditya Putra Dermawan, mahasiswa Psikologi Islam, sebagai pemandu acara. Dalam sesi webinar yang berlangsung kurang lebih 2 jam itu, Ibu Erna selaku pembicara menyampaikan banyak informasi penting terkait kesehatan mental di masa pandemi. Mulai dari cara membangun komunikasi dengan keluarga, cara mencairkan suasana, cara menciptakan mental yang kuat di tengah pandemi yang tidak tahu kapan akan berakhir ini, lalu juga mengenai masalah overthinking, dan tentu saja dengan cara mengatasinya.

Para peserta yang berasal dari latar belakang budaya dan pendidikan yang berbeda pun mau terlibat dalam acara ini. Mereka yang notabene terdiri dari beragam usia, baik yang masih berada di sekolah menengah, mahasiswa, atau bahkan masyarakat umum dari seluruh penjuru Indonesia ikut aktif dalam interaksi tanya jawab yang diadakan di akhir sesi pembicara, dengan menuliskan jawaban ataupun pertanyaan mereka di kolom chat zoom meeting. Salah satunya adalah Riyani Puspa Wardoyo yang berasal dari MAN 20 Jakarta yang menanyakan beberapa pertanyaan dengan antusias.

“Sebagai pelajar kita diberikan banyak tugas dan kadang penjelasan pelajarannya hanya sebentar, dan kadang saya suka bosan dan stres karena banyak banget tugas. Pertanyaannya, 1). Bagaimana cara kita agar tidak mudah khawatir atau stres belajar saat pandemi? 2). Bagaimana cara kita menjaga mood dan semangat dan agar tidak mudah bosan belajar di rumah saat pandemi 3). Mengapa sehat mental dan fisik itu penting, dahulukan sehat mental atau fisik? 4). Bagaimana cara kita agar mudah memahami pelajaran saat pandemi? “ tanya Riyani ke pembicara.    

Pelaksanaan event Liberta Organizer tergolong lancar. Namun, Liberta Organizer mengakui bahwa selama mempersiapkan acara, ada beberapa hal yang mengakibatkan terjadinya miskomunikasi antar anggota, tetapi tidak sampai mengganggu esensi pelaksanaan event itu. Menurut Thoriq, salah satu peserta webinar Liberta, menyatakan bahwa satu-satunya masalah yang ada pada acara ini hanya pada masalah teknis, yaitu sinyal dan audio yang sering terputus. Namun, hal ini dapat ditangani oleh pihak Liberta Organizer dengan profesional.

Liberta Organizer, selaku pelaksana kegiatan berharap agar Webinar Psikologi yang bertema Get to Know Pandemic Fatigue ini dapat membantu orang-orang di luar sana, terutama bagi orang-orang yang memiliki kesadaran, ataupun orang-orang yang telah terkena dampak pandemic fatigue. Panitia juga berharap agar materi yang disampaikan oleh pembicara mampu menjadi tindakan preventif bagi masyarakat agar tidak mengalami masalah serupa. (Liberta Organizer)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *