Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Semester 6 Konsentrasi Public Relation yang tergabung dalam Young`s Organizer mengadakan bincang online dengan tema “Eksistensi Buzzer dan Influencer di Masa Pandemi Corona” sebagai bentuk pemenuhan tugas akhir mata kuliah Event Organizer yang diampu oleh Rhesa Zuhriya, B. P. M.I.Kom,

Kegiatan yang diikuti 108 peserta tersebut dilaksanakan pada Rabu 26 Mei 2021 via Zoom. Bincang Online tersebut diproduksi langsung di laboratorium Permata TV, serta dihadiri oleh dua pemateri, yaitu Muhammad Iqbal, S.Sos, M.M (MC Soloraya) dan Niken Satyawati, S.Sos, M.I.Kom (MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) Soloraya).

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan sambutan dan acara inti Bincang Online dengan tema “Eksistensi Buzzer dan Influencer di Masa Pandemi Corona” yang dimoderatori oleh saudari Juliana.

Turut hadir secara online, Ketua Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Surakarta, Agus Sriyanto, S.Sos, M.Si yang sekaligus memberikan sambutan berisi pengantar akan dampak positif negatif buzzer dan influencer “Jika dilihat dari penggunaannya, buzzer dan influencer akan menimbulkan impact baik jika digunakan untuk kebaikan, begitupun sebaliknya,” tutur Agus.

Materi mengenai seluk beluk buzzer dan Influencer disampaikan langsung oleh Muhammad Iqbal, S.Sos, M.M. Beliau menyampaikan bahwa buzzer itu semacam lonceng yang menyebarkan sinyal tertentu, dan biasanya berisi ajakan persuasif. Motif buzzer nyatanya bisa secara sukarela dan ekonomi. Sedangkan influencer itu akun yang jelas dan memiliki banyak followers, jika dari segi fungsinya sama-sama untuk mempengaruhi. “Kita berada di era dimana buzzer dan influencer itu membantu humas dalam bekerja,” ungkapnya.

Sedangkan materi cek fakta disampaikan oleh Niken Satyawati, S. Sos, M.I.Kom. “Sebagian buzzer dan influencer menyebarkan hoaxs, oleh karena itu harus kita lawan bersama. Cek fakta bisa kita akses lewat aplikasi Hoaxs Buster Tools, Google Reverse Image, turnbackhoaxs.id, cekfakta.com, bertanya ke nomer WA kalimasada,” tukasnya.

Para peserta sangat antusias mengikuti bincang online tersebut, terlihat beberapa kali berebut ingin bertanya kepada pemateri. Suasana lebih seru lagi ketika para peserta juga berebut untuk menjawab kuis yang ada doorprize-nya. Iqbal mengatakan “Buzzer dan influencer itu tidak selalu membagikan hal-hal yang negatif, tetapi terkadang bisa dijadikan teknik marketing”. Niken menambahkan “ Intinya kita harus selalu melakukan cek fakta sebelum membagikan berbagai macam informasi, dengan kata lain saring sbelum sharing.”

Pada akhir acara, para peserta mendapatkan E-serifikat, memberikan kenang-kenangan pemateri, sekaligus pemberian doorprize bagi peserta yang aktif bertanya, juga tidak lupa untuk foto bersama secara virtual (Young`s Organizer).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *